Pencernaan Karbohidrat Protein Dan Lemak Dalam Tubuh
Makanan merupakan sumber energi bagi badan manusia. Untuk berolahraga, belajar, dan acara lain insan membutuhkan makanan sebagai sumber energi. Zat makanan yang berperan sebagai
sumber energi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.Makanan sebagai sumber energi yang masuk ke dalam badan akan mengalami perombakan dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Perombakan ini akan menghasilkan sejumlah energi. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
1. Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang banyak tersusun oleh unsur-unsur karbon. Unsur yang terdapat dalam karbohidrat yaitu C, H, dan O. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, contohnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buahbuahan yang rasanya manis.
Karbohidrat sesudah dicerna di usus akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh fatwa darah sebagian besar menuju hati dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh fatwa darah ke serpihan badan yang memerlukan.
Hati sanggup mengatur kadar glukosa dalam darah atas pemberian hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat mengakibatkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, bila banyak kegiatan, maka banyak energi yang dipakai untuk kontraksi otot, sehingga kadar glukosa
dalam darah menurun.
Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia). Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu sebagai berikut.
2. Pencernaan Protein dalam Tubuh
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga mengandung unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak protein antara lain : protein hewani, contohnya daging, ikan, telur, susu, dan keju; dan protein nabati, contohnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksi peptidase, dan amino peptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorpsi melalui dinding usus halus dan hingga ke pembuluh darah. Setelah diabsorpsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar pribadi dipakai oleh jaringan. Sebagian lain, mengalami proses pelepasan gugus amin (gugus yang mengandung N) di hati. Proses pelepasan gugus amin ini dikenal dengan deaminasi protein. Cermati bagan berikut untuk sanggup memahami proses metabolisme protein dalam tubuh.
Protein tidak sanggup disimpan di dalam tubuh, sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein sanggup menghasilkan energi 4 kalori. Kelebihan protein dalam badan sanggup mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal alasannya beban kerja organorgan tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.
3. Pencernaan Lemak dalam Tubuh
Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak yaitu menyediakan energi, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi badan manusia. Bahan makanan yang mengandung banyak lemak antara lain :lemak hewani: keju, daging, susu, dan ikan basah; dan lemak nabati: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah avokad
Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan pemberian enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam kanal pencernaan. Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, menyerupai sabun.
Selanjutnya, senyawa tersebut akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian, diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
Lemak dikirim dari kawasan penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.
Gangguan metabolisme berupa tertimbunnya senyawa aseton yang sanggup mengakibatkan gangguan pernapasan. Kesulitan bernapas terjadi alasannya meningkatnya tingkat keasaman dan jumlah CO2 yang tertimbun. Kelainan ini dinamakan asidosis.
sumber energi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.Makanan sebagai sumber energi yang masuk ke dalam badan akan mengalami perombakan dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Perombakan ini akan menghasilkan sejumlah energi. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
1. Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang banyak tersusun oleh unsur-unsur karbon. Unsur yang terdapat dalam karbohidrat yaitu C, H, dan O. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, contohnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buahbuahan yang rasanya manis.
Karbohidrat sesudah dicerna di usus akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh fatwa darah sebagian besar menuju hati dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh fatwa darah ke serpihan badan yang memerlukan.
Hati sanggup mengatur kadar glukosa dalam darah atas pemberian hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat mengakibatkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, bila banyak kegiatan, maka banyak energi yang dipakai untuk kontraksi otot, sehingga kadar glukosa
dalam darah menurun.
Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia). Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu sebagai berikut.
- Hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah.
- Hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks adrenal berfungsi menaikkan
2. Pencernaan Protein dalam Tubuh
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga mengandung unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak protein antara lain : protein hewani, contohnya daging, ikan, telur, susu, dan keju; dan protein nabati, contohnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksi peptidase, dan amino peptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorpsi melalui dinding usus halus dan hingga ke pembuluh darah. Setelah diabsorpsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar pribadi dipakai oleh jaringan. Sebagian lain, mengalami proses pelepasan gugus amin (gugus yang mengandung N) di hati. Proses pelepasan gugus amin ini dikenal dengan deaminasi protein. Cermati bagan berikut untuk sanggup memahami proses metabolisme protein dalam tubuh.
Protein tidak sanggup disimpan di dalam tubuh, sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein sanggup menghasilkan energi 4 kalori. Kelebihan protein dalam badan sanggup mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal alasannya beban kerja organorgan tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.
3. Pencernaan Lemak dalam Tubuh
Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak yaitu menyediakan energi, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi badan manusia. Bahan makanan yang mengandung banyak lemak antara lain :lemak hewani: keju, daging, susu, dan ikan basah; dan lemak nabati: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah avokad
Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan pemberian enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam kanal pencernaan. Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, menyerupai sabun.
Selanjutnya, senyawa tersebut akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian, diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
Lemak dikirim dari kawasan penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.
Gangguan metabolisme berupa tertimbunnya senyawa aseton yang sanggup mengakibatkan gangguan pernapasan. Kesulitan bernapas terjadi alasannya meningkatnya tingkat keasaman dan jumlah CO2 yang tertimbun. Kelainan ini dinamakan asidosis.
Tidak ada komentar untuk "Pencernaan Karbohidrat Protein Dan Lemak Dalam Tubuh"
Posting Komentar