Analisis Dan Implikasi Pendidikan Anak Usia Dini
Sejak ditetapkan UU Nomor 20 tahun 2003, wacana Pendidikan Anak Usia Dini secara resmi tidak sanggup dipisahkan dengan Sistem Pendidikan Nasional. Disebut dalam undang-undang tersebut bahwa pendidikan anak usia dini yaitu “ Suatu upaya training yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani biar anak mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut” (pasal 1, butir 14).
Pengertian Pendidikan anak usia dini yang dikutip dari Ishak Abdulhak: 2005 dalam Nur Cholimah (2008), PAUD yaitu ”Usaha sadar dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui penyediaan pengalaman dan stimulasi yang kaya dan bersifat menyebarkan secara terpadu dan menyeluruh biar anak sanggup bertumbuh kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma, dan impian masyarakat.
Menurut Netty (2005) dalam Hasmalena (2009) Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan, perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), dan kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan emosional.
Pendidikan PAUD atau biasa disebut prasekolah memegang peranan yang signifikan dalam mengoptimalkan perkembangan anak dan menyebarkan konsep diri dan keperdulian sosialnya. Beberapa alasan Ballantive (1993) wacana pentingnya forum PAUD, adalah:
Tidak sanggup dipungkiri lagi bahwa analisis kebutuhan anak dengan proses berguru mengajar oleh pendidik mempunyai “ benang merah” yang mengikat proses keduanya. Program pengajaran yang baik yaitu yang bisa memperlihatkan dukungan besar kepada para anak dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangannya.
Sehubungan dengan ini, setiap pendidik harus mengetahui dan selayaknya memahami seluruh proses dan kiprah perkembangan anak. Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan segala aspeknya itu sangat bermanfaat, berdasarkan Muhibbin Syah (2005), pengetahuan itu sanggup dipakai untuk :
Analisis kebutuhan anak usia dini merupakan hal yang tak sanggup dipisahkan dalam pendidikan anak usia dini. Pendidikan merupakan proses sadar sehingga penting melaksanakan perencanaan dala pembuatan acara yangsesuai dengan anak. Untuk mengetahui acara yang sesuai maka diharapkan analisis yang benar pada kebutuhan anak.
Pengertian Pendidikan anak usia dini yang dikutip dari Ishak Abdulhak: 2005 dalam Nur Cholimah (2008), PAUD yaitu ”Usaha sadar dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui penyediaan pengalaman dan stimulasi yang kaya dan bersifat menyebarkan secara terpadu dan menyeluruh biar anak sanggup bertumbuh kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma, dan impian masyarakat.
Menurut Netty (2005) dalam Hasmalena (2009) Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan, perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), dan kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan emosional.
Pendidikan PAUD atau biasa disebut prasekolah memegang peranan yang signifikan dalam mengoptimalkan perkembangan anak dan menyebarkan konsep diri dan keperdulian sosialnya. Beberapa alasan Ballantive (1993) wacana pentingnya forum PAUD, adalah:
- Pendidikan prasekolah menyediakan pengalaman berguru yang bernilai yang tidak didapatkan dirumah.
- Anak Usia dini mempunyai kebutuhan berinteraksi dengan anak lain dan dengan anak lain dan dengan orang berilmu balig cukup akal di luar orangtuanya.
- Orang bau tanah dan kerabat tidak selalu menjadi pembimbing yang baik bagi anak.
- Pada sebagian keluarga, yang kedua orang tuanya bekerja, keberadaan Taman Penitipan anak dirasa perlu.
- Taman penitipan anak yang baik memungkinkan bagi anak untuk sanggup ”Belajar” dibanding jikalau ia diasuh oleh pengasuh di rumah.
- Perkembangan otak anak sebelum usia satu tahun lebih cepat dan ekstensif dari yang diketahui sebelumnya. Walaupun pembentuk¬an sel otak telah lengkap sebelum anak dahir tetapi kematangan otak terus berlangsung setelah anak lahir.
- Perkembangan otak sangat dipe¬ngaruhi oleh lingkungan dari yang diketahui sebelumnya. Gizi yang tidak layak pada masa kehamilan dan tahun pertama kelahiran secara serius menghipnotis perkembang¬an otak anak dan sanggup menyebab¬kan abnormalitas pada syaraf dan pada tingkah laris anak, ibarat kesulitan berguru atau keterbelakangan mental.
- Pengaruh lingkungan awal pada perkembangan otak berdampak usang (awet). Terdapat bukti bahwa bayi yang diberi gizi yang baik, mainan dan sobat bermain fungsi otaknya lebih baik dari pada anak yang tidak mendapat stimulasi lingkungan yang baik.
- Lingkungan tidak saja menjadikan penambahan jumlah sel otak dan penambahan jumlah kekerabatan antar sel tetapi juga cara bagaimana kekerabatan antar set otak tersebut terjadi. Proses pemerkayaan ini sangat besar terjadi di masa usia dini dan diperluas oleh pengalaman sensorik anak dengan dunia luar.
- Stress pada usia dini sanggup merusakkan secara permanen fungsi otak anak, cara belajarnya dan memorinya. Penelitian sebelumnya memperlihatkan anak yang rnengalami stress yang sangat besar dalam perkembangan kognitif, tingkah laku, dan emosionalnya akan mengalami kesulitan di kemudian hari.
Tidak sanggup dipungkiri lagi bahwa analisis kebutuhan anak dengan proses berguru mengajar oleh pendidik mempunyai “ benang merah” yang mengikat proses keduanya. Program pengajaran yang baik yaitu yang bisa memperlihatkan dukungan besar kepada para anak dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangannya.
Sehubungan dengan ini, setiap pendidik harus mengetahui dan selayaknya memahami seluruh proses dan kiprah perkembangan anak. Pengetahuan mengenai proses perkembangan dengan segala aspeknya itu sangat bermanfaat, berdasarkan Muhibbin Syah (2005), pengetahuan itu sanggup dipakai untuk :
- Guru sanggup memperlihatkan layanan sumbangan dan bimbingan yang sempurna kepada para siswa, relevan dengan tingkat perkembangannya
- Guru sanggup mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan berguru siswa tertentu, kemudian segera mengambil langkah-langkah yang sempurna untuk mengatasinya.
- Guru sanggup mempertimbangkan waktu yang sempurna untuk memulai acara proses belajar-mengajar bidang studi tertentu
- Guru sanggup menemukan dan memutuskan tujuan-tujuan pengajaran materi pelajaran atau pokok bahasan pengajaran tertentu.
Analisis kebutuhan anak usia dini merupakan hal yang tak sanggup dipisahkan dalam pendidikan anak usia dini. Pendidikan merupakan proses sadar sehingga penting melaksanakan perencanaan dala pembuatan acara yangsesuai dengan anak. Untuk mengetahui acara yang sesuai maka diharapkan analisis yang benar pada kebutuhan anak.
Tidak ada komentar untuk "Analisis Dan Implikasi Pendidikan Anak Usia Dini"
Posting Komentar