Not Angka Mars Penguatan Pendidikan Abjad (Ppk)
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK ialah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat aksara penerima didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kolaborasi antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bab dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Ada lima nilai utama aksara yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama aksara bangsa yang dimaksud ialah sebagai berikut:
1. Religius
Nilai aksara religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam sikap melakukan fatwa agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama,menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan tenang dengan pemeluk agama lain.
Nilai aksara religius ini mencakup tiga dimensi korelasi sekaligus, yaitu korelasi individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai aksara religius ini ditunjukkan dalam sikap menyayangi dan menjaga keutuhan ciptaan. Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kolaborasi antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan,persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, menyayangi lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai aksara nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, danberprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin,menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai aksara sanggup berdiri diatas kaki sendiri merupakan sikap dan sikap tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.Subnilai sanggup berdiri diatas kaki sendiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai aksara bahu-membahu mencerminkan tindakan menghargai semangat kolaborasi dan pundak membahu menuntaskan dilema bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai bahu-membahu antara lain menghargai, kerja sama,inklusif, akad atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong,solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai aksara integritas merupakan nilai yang mendasari sikap yang didasarkan pada upaya menyebabkan dirinya sebagai orang yang selalu sanggup mengemban amanah dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,memiliki akad dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan adab (integritas moral).
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama aksara bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan aksara dimulai, individu dan sekolah perlu membuatkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal.
Nilai religius sebagai cerminan dari kepercayaan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat,maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai – nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
Demikian pula bila nilai utama nasionalis digunakan sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan menurut nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
Tujuan PPK
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter mempunyai tujuan sebagai berikut:
Not Angka Mars PPK
Ada lima nilai utama aksara yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama aksara bangsa yang dimaksud ialah sebagai berikut:
1. Religius
Nilai aksara religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam sikap melakukan fatwa agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama,menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan tenang dengan pemeluk agama lain.
Nilai aksara religius ini mencakup tiga dimensi korelasi sekaligus, yaitu korelasi individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai aksara religius ini ditunjukkan dalam sikap menyayangi dan menjaga keutuhan ciptaan. Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kolaborasi antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan,persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, menyayangi lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai aksara nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, danberprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin,menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai aksara sanggup berdiri diatas kaki sendiri merupakan sikap dan sikap tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.Subnilai sanggup berdiri diatas kaki sendiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai aksara bahu-membahu mencerminkan tindakan menghargai semangat kolaborasi dan pundak membahu menuntaskan dilema bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai bahu-membahu antara lain menghargai, kerja sama,inklusif, akad atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong,solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai aksara integritas merupakan nilai yang mendasari sikap yang didasarkan pada upaya menyebabkan dirinya sebagai orang yang selalu sanggup mengemban amanah dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,memiliki akad dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan adab (integritas moral).
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama aksara bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan aksara dimulai, individu dan sekolah perlu membuatkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal.
Nilai religius sebagai cerminan dari kepercayaan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat,maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai – nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
Demikian pula bila nilai utama nasionalis digunakan sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan menurut nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
Tujuan PPK
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter mempunyai tujuan sebagai berikut:
- Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan makna dan nilai aksara sebagai jiwa atau generator utama penyelenggaraan pendidikan.
- Membangun dan membekali Generasi Emas Indonesia 2045 menghadapi dinamika perubahan di masa depan dengan keterampilan periode 21.
- Mengembalikan pendidikan aksara sebagai ruh dan fondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik dan spiritual), olahrasa (estetik), olah pikir (literasi dan numerasi), dan olah raga (kinestetik)
- Merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan (kepala sekolah, guru, siswa, pengawas, dan komite sekolah) untuk mendukung ekspansi implementasi pendidikan karakter.
- Membangun jejaring pelibatan masyarakat (publik) sebagai sumber-sumber
- belajar di dalam dan di luar sekolah.
- Melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
Not Angka Mars PPK
Tidak ada komentar untuk "Not Angka Mars Penguatan Pendidikan Abjad (Ppk)"
Posting Komentar