Iklan Layanan Masyarakat Bersatu Dalam Keberagaman

Keberagaman yang tinggi sanggup kita temukan di lingkungan pasar daerah para petani menjual hasil pangannya. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pasar merupakan daerah bertemunya pedagang dan pembeli untuk melaksanakan kegiatan jual beli. Para penjual dan pembeli yang bertemu di pasar bisa berasal dari banyak sekali suku, agama, dan tingkat sosial ekonomi. Oleh karenanya, dibutuhkan rasa toleransi dan empati yang tinggi semoga kerukunan tetap terjaga.

Kepedulian masyarakat Indonesia wacana toleransi terhadap keberagaman sudah semakin tinggi. Hal ini sanggup kita lihat dari banyaknya iklan masyarakat yang menekankan pada pentingnya toleransi antarsuku atau antaragama. Hal ini memberikan bahwa iklan bukan hanya bisa dijadikan sebagai
alat untuk mempromosikan barang atau jasa, tetapi juga sebagai alat untuk mempromosikan hal-hal konkret atau kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Ayo Mengamati
Berikut ialah beberapa pola iklan masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, keberagaman watak istiadat, suku bangsa, dan agama.

Kalimat Iklan	Kata-Kata Kunci	Gambar
Sebatang lidi jadi besar lengan berkuasa kalau menjadi sapu Sebuah bangsa jadi besar lengan berkuasa kalau tetap bersatu	Mari bersatu untuk maju!!	Gambar sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh iklan. Sebatang lidi menjadi besar lengan berkuasa sehabis disatukan menjadi sebuah sapu.

Kalimat Iklan	Kata-Kata Kunci	Gambar
Kedamaian Ada... Ketika Kita Mau Menerima Perbedaan	Rayakan perbedaan dengan kebersamaan !!	Gambar sangat menarik dengan warna-warna yang memberikan perbedaan yang ada.

Gambar iklan yang kau amati, memberikan pesan wacana bersatu dalam keberagaman. Apakah dalam lingkungan sekolahmu terdapat keberagaman watak istiadat? Lakukanlah diskusi kelompok wacana perbedaan watak istiadat di beberapa daerah yang kau ketahui. Amatilah pola berikut.

1. Upacara Rambu Solo di Tana Toraja yang merupakan upacara watak untuk penghormatan terakhir sekaligus mengantar orang tercinta yang telah meninggal dunia menuju ke alam baka.
2. Upacara Tabuik di Sumatera Barat digelar sebagai bentuk peringatan atas final hidup anak Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perang di zaman Rasulullah dulu. 
3. Kegiatan Ngaben merupakan upacara pembakaran atau kremasi mayat umat Hindu di Bali. Untuk melaksanakan upacara Ngaben ini, keluarga dari mayat tersebut.
4. Pada Pasola di NTT pada bulan Februari atau Maret setiap tahunnya, upacara ini akan digelar untuk memberikan doa kepada Tuhan, semoga panen mereka pada tahun itu bisa berhasil.
5. Suku Dayak yang hidup di kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan mengadakan  upacara watak Aruh Baharin. Upacara yang diadakan selama 7 hari 7 malam ini merupakan ungkapan rasa syukur dari masyarakat Dayak terhadap hasil panen yang melimpah.
6. Dalam budaya suku Nakageo, Flores, terdapat upacara watak Etu. Dalam upacara ini, masing-masing kampung akan mengirimkan perwakilannya untuk diadu dalam sebuah pertarungan tinju.
7. Katoba merupakan upacara watak keagamaan Islam di Sulawesi Tenggara untuk bawah umur yang gres dikhitan. Sehari sehabis dikhitan, bawah umur akan dipakaikan pakaian adat, kemudian dipikul di pundak anggota keluarganya untuk menemui imam.
8. Nadran merupakan upacara watak masyarakat Cirebon sebagai bentuk rasa syukur atas karunia dari Tuhan. Selain itu, Nadran juga dipercaya sebagai ungkapan terima kasih pada leluhur alasannya ialah sudah menjauhkan dari malapetaka. 
9. Upacara watak ini dilakukan 3 tahun sekali pada bulan Agustus. Ma’nene ialah upacara penggantian pakaian jenazah. Jenazah yang sudah diawetkan akan dibersihkan dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan kain higienis kemudian diganti pakaiannya.
10. Sedekah Laut merupakan upacara watak yang ditujukan untuk Nyi Roro Kidul yang dipercaya sebagai ratu pantai selatan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bahari yang melimpah. Upacara ini didahului dengan persiapan sesaji. Segala sesaji yang akan dilarung ke bahari dikumpulkan kemudian disusun dalam sebuah daerah berbentuk rumah.