Mengenali Ciri Umum Dan Jenis Fabel
Fabel merupakan dongeng perihal kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis dongeng fiksi, bukan kisah perihal kehidupan nyata. Fabel sering juga disebut dongeng watak lantaran pesan yang ada di dalam dongeng fabel berkaitan erat dengan moral. Teks dongeng fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan insan dengan segala karakternya.
Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks dongeng fabel, kita sanggup berguru pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita sanggup berguru dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu biar kita mempunyai sifat terpuji.
1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Fabel mengambil tokoh para binatang. Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada
yang jelek (seperti watak manusia). Tokoh para binatang bisa berbicara mirip manusia. Cerita mempunyai rangkaian kejadian yang memperlihatkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab- jawaban diurutkan dari awal hingga akhir.
Fabel memakai latar alam (hutan, sungai, kolam, dll). Ciri bahasa yang dipakai (a) kalimat naratif/ kejadian ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan masakan di lubang), (b) kalimat eksklusif yang berupa obrolan para tokoh, dan (c) memakai kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).
a) Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada dongeng fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
b) Daftarlah tokoh yang terdapat pada dongeng fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Unsur Unsur Fabel
Fabel ialah dongeng fiksi berupa dongeng yang menggambarkan kecerdikan pekerti insan yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam dongeng fabel dianggap mewakili abjad insan dan diceritakan bisa bertindak mirip insan tetapi tidak menghilangkan abjad binatangnya. Tokoh fabel ialah binatang.
Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak sanggup diubah menjadi latar rumah atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya ialah binatang jinak dan binatang liar. Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini memakai tokoh kelinci dan serigala. Tokoh baik akan berakhir senang dan tokoh jahat berakhir sengsara atau mendapat jawaban dari perbuatannnya.
Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, sikap jelek yang hasilnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai watak dan abjad insan yang baik
Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel mempunyai urutan-urutan kejadian yang menarik dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi jawaban dari kejadian sebelumnya)
Dalam urutan beberapa kejadian atau kejadian secara kronologis memakai konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.
a) Tulislah hasil simpulanmu perihal ciri fabel pada tabel di bawah ini! (lengkapi yang belum diisi)
2. Mengidentifikasi Jenis Fabel
Ditinjau dari pinjaman watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi.
Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di simpulan cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memperlihatkan secar eksplisit pesan pengarang di simpulan cerita.
Bacalah kembali kedua fabel di atas!
1) Daftarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi orisinil dalam kehidupan nyata
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks dongeng fabel, kita sanggup berguru pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita sanggup berguru dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu biar kita mempunyai sifat terpuji.
1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Fabel mengambil tokoh para binatang. Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada
yang jelek (seperti watak manusia). Tokoh para binatang bisa berbicara mirip manusia. Cerita mempunyai rangkaian kejadian yang memperlihatkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab- jawaban diurutkan dari awal hingga akhir.
Fabel memakai latar alam (hutan, sungai, kolam, dll). Ciri bahasa yang dipakai (a) kalimat naratif/ kejadian ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan masakan di lubang), (b) kalimat eksklusif yang berupa obrolan para tokoh, dan (c) memakai kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).
a) Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada dongeng fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1 | Rincian peristiwa |
---|---|
Peristiwa 1 | Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan |
Peristiwa 2 | Sang Belalang sembah menari di akrab sarang Semut. |
Peristiwa 3 | Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut kemudian ia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di akrab para Semut pekerja kenapa para semut membawa masakan yang sangat banyak itu masuk kesarang mereka. |
Peristiwa 4 | Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. |
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2 | Rincian peristiwa |
---|---|
Peristiwa 1 | Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memperlihatkan oleh-oleh |
Peristiwa 2 | Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan meminta mereka membaginya sama rata |
Peristiwa 3 | Titu dan Puti menangis lantaran Pip tidak membagi rata |
Peristiwa 4 | Ibu Pip yang membaginya. empat untuk Pip, lantaran kamu lebih besar. Dan si kembar masing-masing mendapat tiga, lantaran Pip harus mengurus rumah dan mencari makan. |
b) Daftarlah tokoh yang terdapat pada dongeng fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1 | Nama tokoh |
---|---|
Tokoh 1 | Semut |
Tokoh 2 | Belalang sembah |
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2 | Nama tokoh |
---|---|
Tokoh 1 | Ibu Pip |
Tokoh 2 | Pak Tua Rusa |
Tokoh 3 | Pip |
Tokoh 4 | Adik Pip (Titu dan Puti) |
- Tokoh: orang/ binatang yang menjadi pelaku dalam dongeng (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
- Ciri tokoh utama ialah (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi sentra dongeng (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu ialah tokoh tambahan.
- Penokohan: pinjaman abjad pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
- Watak tokoh sanggup disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, obrolan tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
- Setting atau latar ialah kawasan dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
- Tema ialah gagasan yang mendasari cerita. Tema sanggup ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan kejadian sebab-akibat pada cerita
- Amanat ialah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.
Fabel ialah dongeng fiksi berupa dongeng yang menggambarkan kecerdikan pekerti insan yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam dongeng fabel dianggap mewakili abjad insan dan diceritakan bisa bertindak mirip insan tetapi tidak menghilangkan abjad binatangnya. Tokoh fabel ialah binatang.
Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak sanggup diubah menjadi latar rumah atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya ialah binatang jinak dan binatang liar. Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini memakai tokoh kelinci dan serigala. Tokoh baik akan berakhir senang dan tokoh jahat berakhir sengsara atau mendapat jawaban dari perbuatannnya.
Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, sikap jelek yang hasilnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai watak dan abjad insan yang baik
Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel mempunyai urutan-urutan kejadian yang menarik dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi jawaban dari kejadian sebelumnya)
Dalam urutan beberapa kejadian atau kejadian secara kronologis memakai konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.
a) Tulislah hasil simpulanmu perihal ciri fabel pada tabel di bawah ini! (lengkapi yang belum diisi)
Unsur fabel | Ciri yang ditemukan |
---|---|
Tema | Tema dongeng fabel didominasi perihal korelasi sosial |
Latar | Fabel dilengkapi dengan penggunaan latar kawasan (hutan, sungai, gunung, pepohonan, bebatuan, padang rumput, gua, semak, dsb), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), latar sosial, dan latar emosional |
Tokoh | Tokoh-tokoh fabel yang diperankan oleh para binatang sanggup berpikir, berkomunikasi, dan bertingkah laris layaknya manusia |
Watak tokoh | Digambarkan hitam putih (yang jahat dan yang baik) |
Konflik | Konflik dongeng fabel mencakup permasalahan dunia binatang yang menyerupai kehidupan manusia |
Amanat | Mengandung amanat dan pesan berharga untuk pembaca |
Cara penceritan | Menggunakan sudut pandang dia-an/ orang ketiga |
Tujuan komunikasi fabel | Menghibur, menginspirasi, mendidik |
Alur/ rentetan peristiwa | Peristiwa awal menjadikan kejadian berikutnya sehingga mencapai puncak dan simpulan dongeng (alur maju) |
Pesan | Ada yang dieksplisitkan di simpulan atau tidak disebutkan |
2. Mengidentifikasi Jenis Fabel
Ditinjau dari pinjaman watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi.
- Fabel alami memakai watak tokoh binatang mirip pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami memakai alam sebagai latar (hutan, sungai, kolam, dsb).
- Fabel pembiasaan ialah fabel yang memperlihatkan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia positif dan memakai tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.
Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di simpulan cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memperlihatkan secar eksplisit pesan pengarang di simpulan cerita.
- Jenis Fabel dengan Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, duduk masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan duduk masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
- Jenis Fabel Tanpa Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, duduk masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan duduk masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
Bacalah kembali kedua fabel di atas!
1) Daftarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi orisinil dalam kehidupan nyata
Fabel 1 (Belalang sembah)
Watak tokoh dalam cerita | Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata |
---|---|
Keluarga semut = rajin lantaran mengumpulkan masakan menjelang animo dingin | Keluarga semut = rajin mencari makanan |
Belalang sembah = pemalas lantaran hanya menari menjelang animo semi | Belalang sembah = rajin mengumpulkan masakan sesuai musim |
Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Watak tokoh dalam cerita | Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata |
---|---|
Pak Tua Rusa = baik hati lantaran mau berbagi | Tua Rusa = memakan rumput, tidak memakan kenari |
Ibu Tupai = bijaksana lantaran membagi rata masakan sesuai dengan pekerjaan maisng-masing | Ibu bajing memberi masakan kepada anak-anaknya tetapi tidak membaginya rata |
Pip = Serakah lantaran merasa lebih renta sehingga berhak memeproleh yang lebih besar | Anak-anak bajing berebut masakan tanpa memperhatikan siapa yang lebih tua |
Titu dan Puti = gampang iri hati lantaran merasa pembagian tidak rata | Titu dan Puti kalah berebut masakan dari Pip lantaran tenaga Pip lebih besar dari mereka |
Tidak ada komentar untuk "Mengenali Ciri Umum Dan Jenis Fabel"
Posting Komentar