Jenis-Jenis Unsur Tari Nusantara
Wilayah Nusantara yang terdiri barbagai daerah, merupakan salah satu laba dalam hal kebudayaan. Dengan banyak sekali tempat yang terdiri berpulau-pulau tersebut menciptakan budaya di Wilayah Nusantara sangat beragam. Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang tersebar di banyak sekali daerah.
Setiap tempat mempunyai jenis tarian dengan keunikan tersendiri. Keunikan itu terlihat dari unsur-unsur tarinya. Tarian nusantara Indonesia pada umumnya mempunyai makna yang beragam. Ada yang bermakna rasa syukur tehadap Sang Pencipta, rasa cinta terhadap sesama bahkan ada juga yang menggambarkan rasa kepahlawanan dan keberanian mirip tari cakalele.
Tari nusantara ialah tari yang hidup dan berkembangn di seluruh wilayah nusantara. Tari nusantara identik dengan tari tradisional. Tarian ini mempunyai keunikan gerak, bentuk penyajian, irama musik pengiring, rias dan busana. Keunikan ini di sesuaikan dengan fungsi tari tersebut .
Di dalam tari nusantara terdapat banyak sekali unsur tari. Gerak, busana, dan perlengkapan tari yang lain mirip tata rias dan iringan merupakan unsur-unsur tari. Meskipun setiap unsur berbeda, tetapi semuanya merupakan satu kesatuan dalam sebuah karya tari. Setiap unsur mendukung penampilan suatu karya tari. Dengan demikian pesan yang ingin disampaikan si pencipta sanggup diterima dengan gampang oleh penonton karya tari tersebut.
1. Gerak
Tarian nusantara banyak ragamnya. Setiap tarian mempunyai ciri khas tempat masing-masing. Ciri-ciri itu sanggup dilihat dari ragam geraknya, musik pengiring, tata rias, tata busana maupun fungsinya. Hal ini tentu saja sesuai dengan ciri khas tempat yang mencakup faktor alam, sosial dan kebudayaan.
Gerak tari ialah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang sanggup dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan menurut ruang, waktu, dan tenaga. Gerak tari nusantara sangat beragam. Gerak tari dari suatu tempat berbeda dengan tempat lain. Perhatikan pola gerak tari dari tempat Kalimantan, Bali, dan Irian Jaya berikut.
Gerak tari setiap tempat mempunyai ciri-ciri khusus. Sebagai pola ciri-ciri gerak yang terdapat pada gerak tari nusantara berikut.
Gerak ialah perubahan posisi atau sikap. Dalam menari gerak merupakan usnsur utama. Gerak dipadukan menjadi sebuah rangkaian tari yang indah. Gerak tari ada yang mempunyai arti tertentu dan ada juga gerak yang hanya mementingkan keindahan. Pengelompokan gerak tari dibagi menjadi dua bagian, yakni gerak murni dan gerak maknawi.
a. Gerak Maknawi
Gerak maknawi ialah gerak yang mengandung arti jelas. Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Misalnyagerak ulap-ulap pada tari Jawa menggambarkan sedang melihat gerak melekat telapak tangan didada sanggup mengandung arti sedih, gerak menirukan bertani, berbedak, bertepuk tangan dan sebagainya. Sudah barang tentu gerak-gerak maknawi tersebut telah mengalami stilisasi atau distorsi, yaitu gerak tersebut telah mengalami perubahan untuk dijadikan gerak tari
b. Gerak Murni
Ialah Gerak yang digarap untuk mendapat bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja. Ciri-ciri gerakan murni ialah gerakannya lemah gemulai, tidak ada artinya dan sanggup diakukan dengan gerakan tangan, kepala, kaki, bahkan seluruh anggota badan. Contohnya gerakan ukel memakai tangan dan gerakan lainnya.
2. Busana Tari
Busana tari ialah segala pakaian yang digunakan oleh penari pada ketika mempertunjukkan suatu karya tari. Busana tari sebaiknya diubahsuaikan dengan bentuk tariannya, contohnya tata busana untuk tari Kupu-Kupu harus mirip kupu-kupu. Selain itu, busana tari juga harus yummy dipandang dan tidak mengganggu gerak penari. Yang harus diperhatikan dalam penataan busana tari antara lain :
Pada prinsipnya kostum tari tidak sanggup dipisahkan dengan rias atau make up. Tata rias dalam tari sangat berbeda dengan rias sehari-hari, alasannya ialah rias dalam pagelaran tari bukan hanya sekedar mengubah wajah penari biar kelihatan lebih tampan atau cantik, akan tetapi harus benar-benar diubahsuaikan dengan peranan yang akan dibawakan oleh penari tersebut.
Tata rias tari ialah seni penggunaan alat-alat rias (bedak, lipstik, pensil alis, dan lain-lain) untuk mengangkat dongeng yang diperankan dalam tari dan membedakan huruf tari. Tata rias untuk tari yang berkarakter halus akan berbeda dengan tata rias untuk tari yang berkarakter lincah ataupun lucu.
4. Iringan Tari
Iringan tari ialah elemen pendukung atau embel-embel dalam sebuah prosesi tari. Umumnya yang menjadi elemen pendukung atau embel-embel dari sebuah tarian ialah musik. Sebagai pengiring sebuah tarian, musik sanggup berfungsi sebagai pengatur tempo atau keserampakan (bila berkelompok). Dengan kata lain, musik pengiring tersebut menjadi pengendali keselarasan sebuah prosesi tari. Selain itu, musik pengiring juga berfungsi sebagai penambah nilai estetik tari dan penyemarak.
Iringan tari juga tidak melulu sebuah musik. Ada juga pengiring tari yang berupa koor suara, contohnya tari kecak. Ada iringan tari yang berasal dari tubuh manusia. Ada juga iringan tari yang berasal dari banyak sekali alat musik atau benda yang dimainkan. Iringan tari yang berasal dari tubuh insan contohnya tepukan tangan, hentakan kaki, dan suara-suara dari mulut.
5. Tempat Pertunjukan Karya Tari
Seni tari ialah salah satu cabang seni pertunjukan atau tontonan. Jelas bahwa karya seni tari membutuhkan ruangan atau tempat untuk mempertunjukkannya. Tempat pertunjukan tari disebut juga tempat pentas.
Jika akan mempertunjukkan suatu karya untuk ditonton orang lain, kita memerlukan tempat pertunjukan. Banyak tempat yang sanggup digunakan untuk mempertunjukkan karya tari. Tempat tersebut sanggup berupa panggung, pendapa, prosenium arena pertunjukan, atau tanah lapang. Hal terpenting dari sebuah tempat pertunjukan karya tari, yaitu adanya pembatas antara penyaji dan penonton.
6. Properti Tari
Selain tata rias, tata busana, iringan, dan tempat pertunjukan, properti juga merupakan perlengkapan dalam suatu karya tari. Properti tari ialah alat yang digunakan oleh penari untuk melaksanakan gerak tari. Pemakaian properti diusahakan jangan hingga mempersulit gerak penari. Beberapa pola properti tari antara lain.
Setiap tempat mempunyai jenis tarian dengan keunikan tersendiri. Keunikan itu terlihat dari unsur-unsur tarinya. Tarian nusantara Indonesia pada umumnya mempunyai makna yang beragam. Ada yang bermakna rasa syukur tehadap Sang Pencipta, rasa cinta terhadap sesama bahkan ada juga yang menggambarkan rasa kepahlawanan dan keberanian mirip tari cakalele.
Tari nusantara ialah tari yang hidup dan berkembangn di seluruh wilayah nusantara. Tari nusantara identik dengan tari tradisional. Tarian ini mempunyai keunikan gerak, bentuk penyajian, irama musik pengiring, rias dan busana. Keunikan ini di sesuaikan dengan fungsi tari tersebut .
Di dalam tari nusantara terdapat banyak sekali unsur tari. Gerak, busana, dan perlengkapan tari yang lain mirip tata rias dan iringan merupakan unsur-unsur tari. Meskipun setiap unsur berbeda, tetapi semuanya merupakan satu kesatuan dalam sebuah karya tari. Setiap unsur mendukung penampilan suatu karya tari. Dengan demikian pesan yang ingin disampaikan si pencipta sanggup diterima dengan gampang oleh penonton karya tari tersebut.
1. Gerak
Tarian nusantara banyak ragamnya. Setiap tarian mempunyai ciri khas tempat masing-masing. Ciri-ciri itu sanggup dilihat dari ragam geraknya, musik pengiring, tata rias, tata busana maupun fungsinya. Hal ini tentu saja sesuai dengan ciri khas tempat yang mencakup faktor alam, sosial dan kebudayaan.
Gerak tari ialah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang sanggup dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan menurut ruang, waktu, dan tenaga. Gerak tari nusantara sangat beragam. Gerak tari dari suatu tempat berbeda dengan tempat lain. Perhatikan pola gerak tari dari tempat Kalimantan, Bali, dan Irian Jaya berikut.
Gerak tari setiap tempat mempunyai ciri-ciri khusus. Sebagai pola ciri-ciri gerak yang terdapat pada gerak tari nusantara berikut.
- Ciri-ciri gerak tari bali yaitu gerakan pada umumnya dilakukan secara lincah dan cepat. Tidak hanya kepala, tangan, dan kaki yang digerakkan, mata juga digerakkan.
- Ciri-ciri gerak tari Sumatra yaitu pada umumnya dilakukan secara licah dan gesit. Gerak tari lebih menekankan pada gerakan-gerakan kaki. Gerak lengan, tangan, jari, leher, dan kepala tidak bermacam-macam dan tidak rumit.
- Tarian dari Papua mempunyai ciri entakkan kaki, gerakan yang energik, dan goyangan tubuh yang khas.
- Tarian dari Kalimantan mempunyai ciri gerak diantaranya ialah Di Kalimantan Timur, peragaan geraknya variatif ,lincah, tegas, dan dilakukan berpasangan. Di Kalimantan Tengah , peragaaan geraknya dinamis imitatif. Gerakan tari mirip ini mengandung makna permohonan, perlindungan, dan harapan-harapan. Sedangkan di Kalimantan Barat, gerak yang mereka peragakan mempunyai kesan spontanitas yang ekspresif, kontinu, namun tiba-tiba menghentak dengan disertai lekungan. Kekompakan gerak sangat diperhatikan untuk menambah kesan kokoh dan kuat.
- Tarian dari Sulawesi ciri gerakannya indah, lemah gemulai dan bermakna. Iringannya keras dan tegas. Pola lantai yang digunakan sederhana namun bermakna, sejajar, melingkar dan bersap-sap.
- Ciri-ciri tari tempat dari Jawa Timur mempunyai ragam gerak tang tegas, berwibawa dengan pandangan mata yang tajam, gerak tangannya patah-patah, langkah kakinya menapak kuat. Raga gerak tari mirip ini nampaknya lincah, keras, dan ada sedikit gerak erotis mirip pada Tari Gandrung Banyuwangen. Ada pula kreasi gres mirip Tari Kang Potro yang mengadopsi gerak warok, namun lucu dan imitatif.
- Ciri-ciri tari tempat dari Jawa Tengah. Ragam gerak tari tempat Jawa Tengah mempunyai gaya peragaan yang berbeda antara Surakarta dan Yogyakarta. Di Surakarta ragam geraknya dinamis dan lebih komunikatif sedangkan di Yogyakarta ragam geraknya terkesan kaku, angkuh, serta berwibawa.
- Ciri-ciri tari tempat dari Jawa Barat. Tari tempat Jawa Barat identik dengan Tari Sunda. Geraknya untuk penari putri lincah, energik, dan erotik. Gerakan pinggul dan pangkal pundak menjadi daya tarik yang kuat, langkah kakinya cepat dan ringan. Sedangkan gerak yang diperagakan penari putra banyak mengambil gerakan pencak silat.
- Di tempat betawi, Gerak penari putrinya lincah dengan lenggok-lenggokan tubuh dan ayunan serta seblakan selendangnya yang sangat khas. Di Cirebon, gerak tarinya terkesan patah-patah, lincah mengayunkan dengan memakai topeng.
Gerak ialah perubahan posisi atau sikap. Dalam menari gerak merupakan usnsur utama. Gerak dipadukan menjadi sebuah rangkaian tari yang indah. Gerak tari ada yang mempunyai arti tertentu dan ada juga gerak yang hanya mementingkan keindahan. Pengelompokan gerak tari dibagi menjadi dua bagian, yakni gerak murni dan gerak maknawi.
a. Gerak Maknawi
Gerak maknawi ialah gerak yang mengandung arti jelas. Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Misalnyagerak ulap-ulap pada tari Jawa menggambarkan sedang melihat gerak melekat telapak tangan didada sanggup mengandung arti sedih, gerak menirukan bertani, berbedak, bertepuk tangan dan sebagainya. Sudah barang tentu gerak-gerak maknawi tersebut telah mengalami stilisasi atau distorsi, yaitu gerak tersebut telah mengalami perubahan untuk dijadikan gerak tari
b. Gerak Murni
Ialah Gerak yang digarap untuk mendapat bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja. Ciri-ciri gerakan murni ialah gerakannya lemah gemulai, tidak ada artinya dan sanggup diakukan dengan gerakan tangan, kepala, kaki, bahkan seluruh anggota badan. Contohnya gerakan ukel memakai tangan dan gerakan lainnya.
2. Busana Tari
Busana tari ialah segala pakaian yang digunakan oleh penari pada ketika mempertunjukkan suatu karya tari. Busana tari sebaiknya diubahsuaikan dengan bentuk tariannya, contohnya tata busana untuk tari Kupu-Kupu harus mirip kupu-kupu. Selain itu, busana tari juga harus yummy dipandang dan tidak mengganggu gerak penari. Yang harus diperhatikan dalam penataan busana tari antara lain :
- Memperhatikan dampak lampu serta penyusunan komposisi warna.
- Kemungkinan-kemungkinan terhadap kesesuaian gerak penari dengan huruf dan peranannya.
- Harus memperhitungkan jarak antara panggung dan penontonnya.
Pada prinsipnya kostum tari tidak sanggup dipisahkan dengan rias atau make up. Tata rias dalam tari sangat berbeda dengan rias sehari-hari, alasannya ialah rias dalam pagelaran tari bukan hanya sekedar mengubah wajah penari biar kelihatan lebih tampan atau cantik, akan tetapi harus benar-benar diubahsuaikan dengan peranan yang akan dibawakan oleh penari tersebut.
Tata rias tari ialah seni penggunaan alat-alat rias (bedak, lipstik, pensil alis, dan lain-lain) untuk mengangkat dongeng yang diperankan dalam tari dan membedakan huruf tari. Tata rias untuk tari yang berkarakter halus akan berbeda dengan tata rias untuk tari yang berkarakter lincah ataupun lucu.
4. Iringan Tari
Iringan tari ialah elemen pendukung atau embel-embel dalam sebuah prosesi tari. Umumnya yang menjadi elemen pendukung atau embel-embel dari sebuah tarian ialah musik. Sebagai pengiring sebuah tarian, musik sanggup berfungsi sebagai pengatur tempo atau keserampakan (bila berkelompok). Dengan kata lain, musik pengiring tersebut menjadi pengendali keselarasan sebuah prosesi tari. Selain itu, musik pengiring juga berfungsi sebagai penambah nilai estetik tari dan penyemarak.
Iringan tari juga tidak melulu sebuah musik. Ada juga pengiring tari yang berupa koor suara, contohnya tari kecak. Ada iringan tari yang berasal dari tubuh manusia. Ada juga iringan tari yang berasal dari banyak sekali alat musik atau benda yang dimainkan. Iringan tari yang berasal dari tubuh insan contohnya tepukan tangan, hentakan kaki, dan suara-suara dari mulut.
5. Tempat Pertunjukan Karya Tari
Seni tari ialah salah satu cabang seni pertunjukan atau tontonan. Jelas bahwa karya seni tari membutuhkan ruangan atau tempat untuk mempertunjukkannya. Tempat pertunjukan tari disebut juga tempat pentas.
Jika akan mempertunjukkan suatu karya untuk ditonton orang lain, kita memerlukan tempat pertunjukan. Banyak tempat yang sanggup digunakan untuk mempertunjukkan karya tari. Tempat tersebut sanggup berupa panggung, pendapa, prosenium arena pertunjukan, atau tanah lapang. Hal terpenting dari sebuah tempat pertunjukan karya tari, yaitu adanya pembatas antara penyaji dan penonton.
6. Properti Tari
Selain tata rias, tata busana, iringan, dan tempat pertunjukan, properti juga merupakan perlengkapan dalam suatu karya tari. Properti tari ialah alat yang digunakan oleh penari untuk melaksanakan gerak tari. Pemakaian properti diusahakan jangan hingga mempersulit gerak penari. Beberapa pola properti tari antara lain.
- Tari Serimpi merupakan sebuah tarian klasik dari Yogyakarta. Tarian ini ditampilkan oleh empat orang penari perempuan yang bagus dan anggun. Kata serimpi itu sendiri berarti empat. Properti tari yang digunakan di antaranya ialah jebeng, cundrik atau keris kecil, pistol, jemparing, dan tombak pendek.
- Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang ialah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan memakai piring sebagai properti utama.
- Tari topeng ialah adalah tarian yang penarinya mengenakan properti topeng. Ada beberapa macam tari topeng yang ada di negara kita, antara lain sebagai berikut : Topeng Dayak, Topeng Bali, Topeng Cirebon (klana), Topeng Malang, Topeng Reog, dan Topeng Ireng.
Tidak ada komentar untuk "Jenis-Jenis Unsur Tari Nusantara"
Posting Komentar