Memerankan Isi Fabel
Fabel ialah dongeng fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti insan yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam dongeng fabel dianggap mewakili abjad insan dan diceritakan bisa bertindak mirip insan tetapi tidak menghilangkan abjad binatangnya. Tokoh fabel ialah binatang.
Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi akhir dari insiden sebelumnya) Dalam urutan beberapa insiden atau insiden secara kronologis memakai konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya.
Untuk sanggup memerankan sebauah fabel diharapkan beberapa pengetahuan dalam hal pemeranan fabel tersebut. beberapa keterampilan dalam memerankan fabel antara lain sebagai berikut.
Bahan pemeranan 2
Amati keenam gambar berikut! Diskusikan untuk memerankan fabel tersebut
1. Merancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabel yang Dibaca
Tentukanlah tokoh, watak, dialog, dan latarnya!
2. Menentukan Urutan Cerita
Buatlah kerangka urutan insiden dongeng fabel
3. Merancang Pemeranan dari Fabel yang Dibaca
Rancanglah kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan musik pengiring/ suasana/ properti yang sesuai isi fabel!
Persahabatan Singa dan Tikus
Demikian referensi memerankan isi fabel. Mungkin dalam goresan pena ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saya mohon kritik dan saran untuk perbaikan goresan pena ini. Terimakasih atas kunjungannya.
Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi akhir dari insiden sebelumnya) Dalam urutan beberapa insiden atau insiden secara kronologis memakai konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya.
Untuk sanggup memerankan sebauah fabel diharapkan beberapa pengetahuan dalam hal pemeranan fabel tersebut. beberapa keterampilan dalam memerankan fabel antara lain sebagai berikut.
- Setiap kata atau kalimat dalam obrolan fabel harus diucapkan atau dilafalkan dengan terang tekanan keras lembutnya pengucapan.
- Tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata dalam kalimat atau intonasi yang dipakai harus tepat
- Menunjukkan gerakan badan (gerak-gerik) dan ekspresi wajah (mimik) yang sesuai dengan abjad atau tabiat tokoh fabel yang diperankan. Melalui mimik dan gerak tubuh, pemain juga harus sanggup menawarkan perasaan yang sedang dialami tokoh yang diperankan. Misalnya kegembiraan, kejengkelan, kejemuan, dan kesedihan
- Dalam obrolan itu tergambar sifat dan tingkah laris setiap tokoh. Dari kata-kata dan gerak-geriknya tergambar tabiat jahat, baik hati, pemarah, pendendam, jujur, sabar, atau yang lainnya.
Cici dan Serigala
Struktur | Kalimat |
---|---|
Orientasi | Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, dan Upi bermain bersama di kawasan lapang di hutan. Tiba-tiba Cici melihat sesuatu tergeletak dalam bungkus plastik. |
Komplikasi | “Hai Teman-teman… lihatlah! Cici berteriak sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik. “Wah… masakan teman-teman..” teriak Upi. “Asyik… sore ini kita makan enak..” Pusi bersorak kegirangan. Cici mengambil masakan ringan elok itu, membuka bungkusnya dan tercium aroma harum dari masakan ringan elok itu. Tiba-tiba muncul niat liciknya. Ah… masakan ringan elok ini niscaya nikmat sekali apalagi bila ku makan sendiri tanpa menyebarkan dengan mereka”. Gumamnya dalam hati. “Teman-teman tampaknya masakan ringan elok ini bekal pak tukang kayu yang sering ke hutan ini, mungkin beliau gres saja kesini dan belum pergi terlalu jauh. bagaimana bila kususullkan masakan ringan elok ini, bukankah menolong orang juga perbuatan mulia? Cici meyakinkan temannya. Raut kecewa tergambar di wajah Upi dan Pusi, mereka gagal makan kue yang beraroma enak itu. Cici berlari menjauhi temannya dan memakan masakan ringan elok itu sendiri. Tiba-tiba... Bruukk..!! “Aaahhgg… tolooong…” Cici menjerit keras. Seekor serigala muncul dari balik semak dan pribadi menerkam badan mungil Cici. Cici pun menangis dan terus berteriak minta tolong. “Cici pun memutar otak mencari cara bagaimana semoga ia bisa bebas dari cengkeraman serigala itu. Akhirnya ia mendapat ide. |
Resolusi | “Pak serigala, saya punya dua sobat di sana. Bagaimana bila mereka ku jemput ke sini supaya kau sanggup makan lebih banyak lagi”. Cici berusaha mengelabui serigala itu. “Baiklah, segera panggil mereka tapi saya harus ikut di belakangmu.” jawab serigala. “Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tidak mendengar langkah kakimu. Aku khawatir mereka akan lari ketakutan.” Cici pun berlari ke arah teman-temannya yang ditinggalkan tadi. Sementara serigala mengikutinya dengan langkah pelan. Menyadari hal itu Cici berlari sekuat tenaga sambil sesekali memanggil temannya. “Ups…!”, kaki Cici tiba-tiba terasa ada yang menarik. Ia pun menjerit dan bahkan tidak berani membuka mata. “Jangan Pak Serigala… jangan makan aku, ampuni aku..” “Sst…, ini saya Ci, bukalah matamu, ini Upi dan Pusi..” “Ayo cepat Ci…” dengan rasa kebersamaan mereka pun hasilnya selamat. Napas mereka tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Cici menangis tesedu-sedu. |
Koda | “Hik.. hik.. maafkan saya teman-teman, saya bersalah pada kalian. Aku telah berbohong..” Cici hasilnya menceritakan insiden yang sebenarnya. Temannya tidak murka apalagi membencinya. Cici pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi. “Sudahlah Cici… kami memaafkanmu…” kata Pusi dengan bijak. “Terimaksih kawan, saya kesepakatan tidak akan mengulanginya lagi..” jawab Cici dengan tulus. |
Bahan pemeranan 2
Amati keenam gambar berikut! Diskusikan untuk memerankan fabel tersebut
1. Merancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabel yang Dibaca
Tentukanlah tokoh, watak, dialog, dan latarnya!
Tokoh | Nama | Watak |
---|---|---|
Singa | Singa | Tidak mengenal rasa takut, perkasa, dan tidak mau diganggu. |
Tikus | Tikus | Cerdik dan suka menolong |
Latar kawasan : Di sebuah hutan yang lebat, Goa | ||
Latar waktu : Suatu hari, Beberapa hari semenjak insiden itu, | ||
Latar suasana : Mengerikan (seluruh hutan mulai gemetar sebab bunyi mengerikan) |
2. Menentukan Urutan Cerita
Buatlah kerangka urutan insiden dongeng fabel
- Awalnya diceritakan bahwa di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang ditakuti semua hewan. Binatang perkasa itu sangatlah murka bila tidurnya terganggu dengan cara apapun.
- Kemudian pada suatu hari tikus kecil sangat ingin tau ingin melihat bagaimana sarang Singa si Raja hutan. Tikus kecil masuk menyelinap kedalam gua.
- Tak disangaka ketika tikus akan keluar gua ia tertangkap singa. Tikus memohon semoga dibebaskan dan berjanji akan membantu singa.
- Tiba-tiba terdengar bunyi singa mengaum, beliau meraung dalam kemarahan dan ketidakberdayaan sebab terjerat jaring pemburu. Si tikus pun mendengarnya. dan segera membebaskan singa dari jerat pemburu dengan memotong tali memakai gigi-giginya yang tajam. Segera singa itu terbebas.
- Akhirnya singa berpikir bahwa tikus kecil itu sanggup menolong dirinya yang sedah mengalami kesusahan. Singa dan tikus menjadi sahabat terbaik mulai hari itu
3. Merancang Pemeranan dari Fabel yang Dibaca
Rancanglah kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan musik pengiring/ suasana/ properti yang sesuai isi fabel!
Kalimat Narator | Dialog Tokoh | Musik pengiring/ properti |
---|---|---|
Di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua makhluk lain sangat takut kepadanya ........ | "Siapapun yang berani membangunkan saya ketika tidur niscaya akan kuterkam," aumnya. | Suara auman Singa, properti bentuk tiruan gua dalam hutan |
Suatu hari tikus kecil sangat ingin tau ingin melihat bagaimana sarang Singa si Raja hutan..... | “Dia pergi ke suatu tempat. Apakah beliau akan segera kembali?” | Musik |
Untuk mengobati rasa penasarannya si tikus kecil masuk menyelinap kedalam gua...... | “Sepertinya saya harus segera kembali.” Pikiri si tikus | Musik |
Namun malang, ketika itu terdengar bunyi langkah kaki singa memasuki gua. | “Oh tidak beliau akan segera masuk. Apa yang harus saya lakukan.” Si tikus gemetar. | Musik menegangkan |
Ternyata singa si raja hutan hanya pergi untuk minum di sungai, dan beliau tiba kembali untuk beristirahat..... | ” Maaf, ya Raja, saya tidak bermaksud membangunkan anda, saya hanya mencoba untuk meninggalkan gua ini ....................... | Musik sedih |
Beberapa hari semenjak insiden itu, mirip biasa singa sang raja hutan pergi berkeliling.... | "Penguasa hutan dalam kesulitan." pikir tikus. "Ini ialah kesempatan saya untuk bisa membantu beliau sekarang". | Suara auman singa dalam jeratan pemburu |
Berpikir demikian, si tikus berlari secepat yang beliau bisa menuju kawasan di mana bunyi itu berasal....... | "Jangan bergerak, Yang Mulia, saya akan memotong tali Anda dan Anda akan segera bebas" cicit si tikus. | Musik menegangkan |
Tanpa membuang waktu, beliau mulai......... | "Saya tidak percaya menyangka bahwa bahkan Anda bisa membantu saya. Selama ini saya salah." kata singa rendah hati. | Lagu berjudul "Kepompong" |
Persahabatan Singa dan Tikus
Persahabatan Singa dan Tikus
Struktur | Kalimat |
---|---|
Orientasi | Di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua makhluk lain sangat takut kepadanya. Raja hutan tersebut dikenal sangat mengerikan, tidak mengenal rasa takut dan beliau merasa harus dihormati oleh semua makhluk yang ada di hutan. Binatang perkasa itu sangatlah murka bila tidurnya terganggu dengan cara apapun. "Siapapun yang berani membangunkan saya ketika tidur niscaya akan kuterkam," aumnya. |
Komplikasi | Suatu hari tikus kecil sangat ingin tau ingin melihat bagaimana sarang Singa si Raja hutan. Dengan niat yang lingkaran beliau berangkat ke gua dimana singa biasa beristirahat. Namun ketika beliau sampai, beliau tidak melihat adanya sang raja hutan. “Dia pergi ke suatu tempat. Apakah beliau akan segera kembali?” Timbul pertanyaan dalam hati si tikus kecil. Untuk mengobati rasa penasarannya si tikus kecil masuk menyelinap kedalam gua. Gua itu sangatlah gelap, ditanah beliau melihat jejak kaki sang raja hutan, dan jejak kaki besar itu membuatnya sangat ketakutan. “Sepertinya saya harus segera kembali.” Pikiri si tikus. Namun malang, ketika itu terdengar bunyi langkah kaki singa memasuki gua. “Oh tidak beliau akan segera masuk. Apa yang harus saya lakukan.” Si tikus gemetar. Ternyata singa si raja hutan hanya pergi untuk minum di sungai, dan beliau tiba kembali untuk beristirahat. Si tikus bersembunyi di dalam gelap gua dan melihat bayangan besar singa jatuh dilantai. Singa duduk erat pintu masuk gua dan beristirahat kepalanya di kaki yang besar. Segera ia tertidur pulas. Seluruh gua tampak bergetar dengan mendengkur keras raja hutan. Si tikus berusaha merayap keluar secara belakang layar yang beliau bisa. Segera ia berada di erat pintu masuk. Tapi ketika beliau mencoba untuk menyeberangi singa, ekor kecilnya menyerempet kaki kiri dari Sang raja hutan, dan penguasa hutan terbangun dengan kaget. Terlihat kemarahannya ketika beliau melihat tikus kecil di sarangnya. Walaupun takut si tikus tidak kehilangan akal, beliau segera berlari. Namun malang singa segera sanggup menangkapnya. Sang raja hutan membuka rahang untuk menelan badan si tikus kecil. Si tikus kecil seketika berteriak.” Maaf, ya Raja, saya tidak bermaksud membangunkan anda, saya hanya mencoba untuk meninggalkan gua ini dimana selama ini saya sangat ingin tau ingin melihatnya. Mohon biarkan saya pergi kali ini, dan saya tidak akan pernah lupa kebaikan Anda. Jika takdir memberi saya kesempatan, saya akan membantu Anda dengan cara yang saya bisa pada salah satu nanti. " Singa merasa geli mendengar ucapan si tikus. Bagaimana tikus kecil membantunya? Tapi beliau membiarkan tikus kecil itu pergi dan tertawa terbahak-bahak. Si tikus berlari untuk menyelamatkan hidupnya, beliau sangat berterima kasih kepada sang raja hutan yang tidak jadi memakannya. |
Resolusi | Beberapa hari semenjak insiden itu, mirip biasa singa sang raja hutan pergi berkeliling. Pada suatu ketika , tiba-tiba beliau terjebak dalam jerat pemburu. Dia berjuang mati-matian untuk membebaskan diri. Namun semua usahanya tidak mengambarkan hasil, beliau hanya menemukan dirinya bahkan lebih terjerat besar lengan berkuasa dalam jaring tali pemburu. Dia meraung dalam kemarahan dan ketidakberdayaan. Seluruh hutan mulai gemetar sebab bunyi mengerikan dan setiap binatang mendengar teriakan sang raja hutan. Si tikus pun mendengarnya. "Penguasa hutan dalam kesulitan." pikir tikus. "Ini ialah kesempatan saya untuk bisa membantu beliau sekarang". Berpikir demikian, si tikus berlari secepat yang beliau bisa menuju kawasan di mana bunyi itu berasal. Segera ia menemukan singa terperangkap dalam jerat pemburu. "Jangan bergerak, Yang Mulia, saya akan memotong tali Anda dan Anda akan segera bebas" cicit si tikus. Tanpa membuang waktu, beliau mulai menggigit tali dengan gigi kecilnya yang tajam. Segera singa itu terbebas. |
Koda | "Saya tidak percaya menyangka bahwa bahkan Anda bisa membantu saya. Selama ini saya salah." kata singa rendah hati. Dan hasilnya dua makhluk itu menjadi sahabat terbaik mulai hari itu. |
Demikian referensi memerankan isi fabel. Mungkin dalam goresan pena ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saya mohon kritik dan saran untuk perbaikan goresan pena ini. Terimakasih atas kunjungannya.
Tidak ada komentar untuk "Memerankan Isi Fabel"
Posting Komentar