Mengenal Dan Memahami Puisi Rakyat
Melalui kesastraan usang kau sanggup memahami nilai-nilai yang ingin diwariskan para leluhur. Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di kawasan tertentu. Dalam dunia kesastraan kita mempunyai warisan bebuyutan berupa dongeng rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya. Karena merupakan hasil bebuyutan dan tidak diketahui siapa pengarangnya, puisi usang biasanya disampaikan dari mulut-kemulut.
Puisi usang terlihat kaku lantaran terikat oleh aturan-aturan menyerupai jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang sanggup di awal maupun di final sajak atau kita kenal dengan sebutan rima. Pada bab ini puisi usang yang akan dibahas yaitu pantun, syair dan gurindam.
A. Gurindam
Gurindam yaitu puisi usang yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam yaitu puisi usang (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya. Ciri gurindam
B. Pantun
Pantun yaitu puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di aneka macam bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang mempunyai arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, isyarat yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua kawasan (Melayu, Sunda, Jawa, atau kawasan lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan suara bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas bila hendak menyampaikan sesuatu, tetapi sanggup dikatakan bahwa kita mempunyai gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak pribadi semoga orang yang kita tuju tidak merasa aib atau dipojokkan.
Ciri-ciri pantun sanggup dilihat menurut bentuknya. Ciri-ciri ini dihentikan diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi usang lainnya. Ciri-ciri pantun
Syair yaitu salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur bermetamorfosis syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu yaitu Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Ciri-ciri syair antara lain :
1. Membaca Puisi Rakyat
Baca secara berantai pantun warisan nenek moyang kita! (gunakan irama lagu Rasa Sayange)
Gurindam
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada saat bercampur dengan orang ramai.
yang boleh tahukan tiap seteru.
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Syair perahu
Daftarlah kata yang mempunyai suara final sama pada gurindam, syair, dan pantun di atas! Lanjutkan menyerupai tumpuan berikut!
Kata berima pada pantun
Kata berima pada Gurindam
Kata berima pada syair
3. Menemukan kata berima sama secara utuh
Buka kamus dan aneka macam sumber untuk menemukan kata berima yang suara karenanya sama secara utuh!
4. Menemukan kata berima final sebagian
5. Membandingkan Pantun, Syair, dan Gurindam
Diskusikan persamaan dan perbedaan ketiganya! Tulislah pada tabel berikut!
Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam
a. Perbedaan
b. Persamaan Pantun dan Syair
1. Terdiri dari 4 baris dalam satu bait
2. Terikat oleh rima
3. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
4. Pantun dan syair yaitu puisi lama
Persamaan Syair dan Gurindam
1. Terikat oleh rima
2. Barisnya merupakan kesatuan yang utuh
3. Merupakan puisi lama
Persamaan Pantun, Syair dan Gurindam
1. Pantun, syair dan gurindam merupakan puisi lama
2. Tujuannya untuk memberikan pengajaran atau nasihat
6. Menyimpulkan Ciri Pantun, Syair, dan Gurindam
Setelah mengerjakan beberapa latihan wacana puisi rakyat, simpulkan dengan bahasa sendiri ciri ketiga puisi rakyat tersebut! Simpulkan ciri-ciri pantun, gurindam, dan syair. Diskusikan dengan teman di sebelahmu!
Puisi usang terlihat kaku lantaran terikat oleh aturan-aturan menyerupai jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang sanggup di awal maupun di final sajak atau kita kenal dengan sebutan rima. Pada bab ini puisi usang yang akan dibahas yaitu pantun, syair dan gurindam.
A. Gurindam
Gurindam yaitu puisi usang yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam yaitu puisi usang (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya. Ciri gurindam
- Terdiri atas dua baris dalam sebait
- Tiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10-14 kata
- Tiap baris mempunyai rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
- Merupakan satu kesatuan yang utuh.
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
- Baris kedua berisi jawaban, jawaban dari perkara atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
- Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
B. Pantun
Pantun yaitu puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di aneka macam bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang mempunyai arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, isyarat yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua kawasan (Melayu, Sunda, Jawa, atau kawasan lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan suara bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas bila hendak menyampaikan sesuatu, tetapi sanggup dikatakan bahwa kita mempunyai gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak pribadi semoga orang yang kita tuju tidak merasa aib atau dipojokkan.
Ciri-ciri pantun sanggup dilihat menurut bentuknya. Ciri-ciri ini dihentikan diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi usang lainnya. Ciri-ciri pantun
- Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
- Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata.
- Rima final setiap baris yaitu a-b-a-b.
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Syair yaitu salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur bermetamorfosis syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu yaitu Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Ciri-ciri syair antara lain :
- Setiap bait terdiri dari empat baris.
- Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
- Bersajak a-a-a-a.
- Semua baris yaitu isi.
- Bahasa yang dipakai biasanya berupa kiasan.
1. Membaca Puisi Rakyat
Baca secara berantai pantun warisan nenek moyang kita! (gunakan irama lagu Rasa Sayange)
Pantun 1 | Pantun 2 |
---|---|
Air surut memungut bayam, Sayur diisi ke dalam kantung; Jangan diikuti watak ayam, Bertelur sebiji riuh sekampung. | Baik bergalas baik tidak, Buli-buli bertali benang; Baik berbalas baik tidak, Asal akal sama dikenang. |
Pantun 3 | Pantun 4 |
Ikan nila dimakan berang-berang, Katak hijau melompat ke kiri; Jika berada di rantau orang, Baik-baik membawa diri | Akar keladi melilit selasih, Selasih tumbuh di hujung taman; kalungan akal junjungan kasih, Mesra kenangan sepanjang zaman. |
Gurindam
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada saat bercampur dengan orang ramai.
Cahari olehmu akan sahabat,Cahari olehmu akan guru,
yang boleh dijadikan obat.
yang boleh tahukan tiap seteru.
Jika hendak mengenal orang berbangsa,Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
lihat kepada akal dan bahasa.
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah2. Mendaftar Kata Berima pada Gurindam, Syair, dan Pantun
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah bahtera tamsil hidupmu
Tiadalah berapa usang hidupmu
Ke alam abadi jua abadi hidupmu
Hai muda cerdik budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya tepat jalan yang kabir
Karya: Hamzah Fansuri
Daftarlah kata yang mempunyai suara final sama pada gurindam, syair, dan pantun di atas! Lanjutkan menyerupai tumpuan berikut!
Kata berima pada pantun
Kata berima pada larik ganjil (1 dan 3) | Kata berima pada larik genap (2 dan 4) |
---|---|
Bayam | Ayam |
Kantung | Sekampung |
Tidak | Tidak |
Benang | Dikenang |
Berang-berang | Orang |
Kiri | Diri |
Selasih | Kasih |
Taman | Zaman |
Kata berima pada Gurindam
Kata berima pada larik 1 | Kata berima pada larik 2 |
---|---|
Perangai | Ramai |
Sahabat | Obat |
Guru | Seteru |
Berbangsa | Bahasa |
Berbahagia | Sia-sia |
Mulia | Dia |
Kata berima pada syair
Kata berima pada larik 1 | Kata berima pada larik 2, 3, dan 4 |
---|---|
Madah | Indah, berpindah, sudah |
Dirimu | Hidupmu, hidupmu, hidupmu |
Budiman | Pedoman, kerjakan, insan |
Perahumu | Kayu, di situ, itu |
Ayar | Layar, taksir, kabir |
3. Menemukan kata berima sama secara utuh
Buka kamus dan aneka macam sumber untuk menemukan kata berima yang suara karenanya sama secara utuh!
Benda di sekitar/buah/ tumbuhan/nama kota/hewan/ masakan | Kata dengan suara final sama secara utuh |
---|---|
rebana, pelana | Terpana, suasana, terpesona, terhina, terbina |
Sulawesi | Aolusi, motivasi, prestasi, promosi, emosi |
Rambutan | Kejutan, hambatan, jabatan, jembatan, kecepatan |
Kambing | Ombang-ambing, belimbing, tebing, lembing |
Sambal | Tambal, tumbal, gombal, tebal, gimbal, timbal |
4. Menemukan kata berima final sebagian
Benda di sekitar/buah/ tumbuhan/hewan/masakan | Kata dengan suara final sama sebagian |
---|---|
Pisang | pegang, dagang, garang, tebang, hilang, kacang |
Bogor | longsor, bocor, kotor, mandor, tekor, molor |
Nanas | tebas, landas, tegas, majas, lekas, jelas, lemas |
Ayam | lebam, legam, kejam, sekam, selam, tanam |
Rendang | terbang, kencang, pegang, kejang, hilang, remang |
5. Membandingkan Pantun, Syair, dan Gurindam
Diskusikan persamaan dan perbedaan ketiganya! Tulislah pada tabel berikut!
Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam
a. Perbedaan
Aspek | Pantun | Syair | Gurindam |
---|---|---|---|
Tujuan | Menyampaikan nasihat, menyatakan rasa sayang, anutan akal pekerti dan akhlak untuk kepentingan sosial dan hiburan. | Menyampaikan dongeng dan pengajaran serta dipakai dalam kegiatan-kegiatan yang berunsur keagamaan. | Untuk memberikan nasihat atau kata-kata mutiara. |
Struktur Isi |
|
|
|
Ciri teks |
|
|
|
Ciri Bahasa |
|
| - |
Jenis | Pantun adat, Pantun agama, Pantun budi, Pantun jenaka, Pantun kepahlawanan, Pantun kiasan, Pantun nasihat, Pantun percintaan, Pantun pribahasa, Pantun teka-teki, Pantun perpisahan | Syair melayu lama, Syair islami, Syair cinta, Syair persahabatan, Syair kehidupan, Syair pendidikan | Gurindam Berkait dan gurindam berangkai, |
b. Persamaan Pantun dan Syair
1. Terdiri dari 4 baris dalam satu bait
2. Terikat oleh rima
3. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
4. Pantun dan syair yaitu puisi lama
Persamaan Syair dan Gurindam
1. Terikat oleh rima
2. Barisnya merupakan kesatuan yang utuh
3. Merupakan puisi lama
Persamaan Pantun, Syair dan Gurindam
1. Pantun, syair dan gurindam merupakan puisi lama
2. Tujuannya untuk memberikan pengajaran atau nasihat
6. Menyimpulkan Ciri Pantun, Syair, dan Gurindam
Setelah mengerjakan beberapa latihan wacana puisi rakyat, simpulkan dengan bahasa sendiri ciri ketiga puisi rakyat tersebut! Simpulkan ciri-ciri pantun, gurindam, dan syair. Diskusikan dengan teman di sebelahmu!
Tidak ada komentar untuk "Mengenal Dan Memahami Puisi Rakyat"
Posting Komentar