Faktor Penyebab Dan Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia
Jumlah populasi insan dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah populasi insan tentu saja menuntut ketersediaan sumber daya alam yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam yang merupakan kebutuhan dasar hidup insan ialah air bersih, materi sandang, pangan dan papan (rumah tinggal), serta ketersediaan lahan untuk pemukiman. Selain itu juga diperlukan daya dukung lingkungan menyerupai lapangan kerja, pelayanan kesehatan dan juga pendidikan.
Kepadatan populasi insan ketika ini semakin meningkat. Daerah-daerah yang dulu dijadikan lahan pertanian ketika ini dijadikan lahan untuk tempat tinggal. Berbagai akhir ditimbulkan oleh meningkatnya jumlah insan di bumi ini.
Apabila jumlah populasi insan meningkat akan timbul banyak sekali masalah, baik duduk kasus sosial, maupun duduk kasus lingkungan. Masalah sosial contohnya semakin tingginya angka pengangguran dan meningkatnya kejahatan, sedangkan duduk kasus lingkungan akan terjadi majemuk pencemaran contohnya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara dan pencemaran suara.
A. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kepadatan Populasi Manusia
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi insan antara lain terdiri atas natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi.
1. Natalitas
Jumlah penduduk cenderung bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini lantaran terjadinya kelahiran pada tempat tersebut. Kelahiran disebut juga natalitas. Natalitas atau angka kelahiran diartikan sebagai jumlah kelahiran bayi hidup untuk setiap 1000 penduduk per tahun, juga disebut angka kelahiran kasar. Natalitas ini sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Misalnya:
Penduduk Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 237.641.326 jiwa. Jumlah bayi yang lahir hidup pada tahun tersebut ialah 3.540.855 jiwa, maka angka kelahirannya atau natalitas adalah:
Angka kelahiran atau natalitas mempunyai kriteria sebagai berikut :
Angka kelahiran tinggi menjadikan jumlah populasi insan akan bertambah. Untuk menekan angka kelahiran yang tinggi pemerintah kita sedang menggalakkan aktivitas Keluarga Berencana dan menunda usia kawin dengan memberlakukan undang-undang perkawinan.
2. Mortalitas
Mortalitas ialah angka yang membuktikan jumlah kematian per 1000 penduduk pertahun di suatu tempat tertentu. Mortalitas sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Misalnya:
Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2011 sebanyak 10.183.498 jiwa. Jumlah kematian selama tahun 2011 ialah 36.553 jiwa, maka angka kematiannya adalah:
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Angka mortalitas bekerjasama dekat dengan tingkat kesehatan masayarakat, jikalau tingkat kesehatan masyarakat rendah, maka tingkat kematian akan menjadi tinggi.
Kriteria untuk angka kematian atau mortalitas ialah :
Faktor yang sanggup menambah jumlah angka mortalitas diantaranya ialah peperangan, wabah penyakit, kriminalitas dan peristiwa alam. Adapun faktor yang ,menghambat meningkatnya angka mortalitas antara lain ialah kemajuan bidang kedokteran atau kesehatan, imunisasi, dan makanan bergizi.
3. Imigrasi
Istilah Imigrasi berasal dari bahasa Latin migration yang berarti perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju ke tempat atau negara lain. Imigrasi artinya masuknya penduduk dari negara lain ke suatu negara untuk menetap baik untuk kurun waktu tertentu atau untuk selamanya. Imigrasi sanggup meningkatkan jumlah penduduk pada suatu negara.
Imigrasi bersifat menambah jumlah penduduk suatu negara. Hal-hal yang mempengaruhi insiden imigrasi antara lain perkawinan, pendidikan atau pekerjaan.
4. Emigrasi
Sama halnya dengan imigrasi, kata emigrasi berasal dari kata migration yang artinya perpindahan. Emigrasi artinya berpindahnya penduduk ke luara negeri untuk menetap. Perpindahan ini biasanya dengan tujuan untuk menetap, karena berkaitan dengan perkawinan, menempuh pendidikan atau pekerjaan. Emigrasi bersifat mengurangi jumlah penduduk suatu negara.
B. Dampak Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Lingkungan
Dampak kepadatan populasi manusia mencakup dampak sosial dan dampak terhadap lingkungan. Dampak sosial dari pertumbuhan penduduk yang pesat ialah meningkatnya kemiskinan, kriminalitas dan angka pengangguran.
Sumber daya alam yang merupakan kebutuhan dasar hidup insan ialah air bersih, materi sandang, pangan dan papan (rumah tinggal), serta ketersediaan lahan untuk pemukiman. Selain itu juga diperlukan daya dukung lingkungan menyerupai lapangan kerja, pelayanan kesehatan dan juga pendidikan.
Kepadatan populasi insan ketika ini semakin meningkat. Daerah-daerah yang dulu dijadikan lahan pertanian ketika ini dijadikan lahan untuk tempat tinggal. Berbagai akhir ditimbulkan oleh meningkatnya jumlah insan di bumi ini.
Apabila jumlah populasi insan meningkat akan timbul banyak sekali masalah, baik duduk kasus sosial, maupun duduk kasus lingkungan. Masalah sosial contohnya semakin tingginya angka pengangguran dan meningkatnya kejahatan, sedangkan duduk kasus lingkungan akan terjadi majemuk pencemaran contohnya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara dan pencemaran suara.
A. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kepadatan Populasi Manusia
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi insan antara lain terdiri atas natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi.
1. Natalitas
Jumlah penduduk cenderung bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini lantaran terjadinya kelahiran pada tempat tersebut. Kelahiran disebut juga natalitas. Natalitas atau angka kelahiran diartikan sebagai jumlah kelahiran bayi hidup untuk setiap 1000 penduduk per tahun, juga disebut angka kelahiran kasar. Natalitas ini sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Misalnya:
Penduduk Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 237.641.326 jiwa. Jumlah bayi yang lahir hidup pada tahun tersebut ialah 3.540.855 jiwa, maka angka kelahirannya atau natalitas adalah:
Natalitas = (3.540.855 : 237.641.326) x 1000 = 14Artinya, setiap 1000 penduduk lahir 14 bayi hidup per tahun. Kelahiran bayi tersebut akan menambah jumlah populasi.
Angka kelahiran atau natalitas mempunyai kriteria sebagai berikut :
- Angka kelahiran tinggi, jikalau angka kelahiran lebih dari 30 jiwa per 1000 penduduk pertahun.
- Angka kelahiran sedang, jikalau angka kelahiran antara 20 – 30 jiwa per 1000 penduduk pertahun.
- Angka kelahiran rendah, jikalau angka kelahiran dibawah 20 jiwa per 1000 penduduk pertahun.
Angka kelahiran tinggi menjadikan jumlah populasi insan akan bertambah. Untuk menekan angka kelahiran yang tinggi pemerintah kita sedang menggalakkan aktivitas Keluarga Berencana dan menunda usia kawin dengan memberlakukan undang-undang perkawinan.
2. Mortalitas
Mortalitas ialah angka yang membuktikan jumlah kematian per 1000 penduduk pertahun di suatu tempat tertentu. Mortalitas sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Misalnya:
Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2011 sebanyak 10.183.498 jiwa. Jumlah kematian selama tahun 2011 ialah 36.553 jiwa, maka angka kematiannya adalah:
Mortalitas = (36.553 : 10.183.498) x 1000 = 3Artinya, setiap 1000 penduduk teradapat 3 orang yang mati per tahun..
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Angka mortalitas bekerjasama dekat dengan tingkat kesehatan masayarakat, jikalau tingkat kesehatan masyarakat rendah, maka tingkat kematian akan menjadi tinggi.
Kriteria untuk angka kematian atau mortalitas ialah :
- Jika angka kematian atau mortalitas ialah 20 jiwa per 1000 penduduk pertahun, maka termasuk angka kematian tinggi.
- Jika angka kematian atau mortalitas antara 10 hingga 20 jiwa per 1000 penduduk pertahun, maka termasuk angka kematian sedang.
- Jika angka kematian atau mortalitas dibawah 10 jiwa per 1000 penduduk pertahun, maka termasuk angka kematian rendah
Faktor yang sanggup menambah jumlah angka mortalitas diantaranya ialah peperangan, wabah penyakit, kriminalitas dan peristiwa alam. Adapun faktor yang ,menghambat meningkatnya angka mortalitas antara lain ialah kemajuan bidang kedokteran atau kesehatan, imunisasi, dan makanan bergizi.
3. Imigrasi
Istilah Imigrasi berasal dari bahasa Latin migration yang berarti perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju ke tempat atau negara lain. Imigrasi artinya masuknya penduduk dari negara lain ke suatu negara untuk menetap baik untuk kurun waktu tertentu atau untuk selamanya. Imigrasi sanggup meningkatkan jumlah penduduk pada suatu negara.
Imigrasi bersifat menambah jumlah penduduk suatu negara. Hal-hal yang mempengaruhi insiden imigrasi antara lain perkawinan, pendidikan atau pekerjaan.
4. Emigrasi
Sama halnya dengan imigrasi, kata emigrasi berasal dari kata migration yang artinya perpindahan. Emigrasi artinya berpindahnya penduduk ke luara negeri untuk menetap. Perpindahan ini biasanya dengan tujuan untuk menetap, karena berkaitan dengan perkawinan, menempuh pendidikan atau pekerjaan. Emigrasi bersifat mengurangi jumlah penduduk suatu negara.
B. Dampak Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Lingkungan
Dampak kepadatan populasi manusia mencakup dampak sosial dan dampak terhadap lingkungan. Dampak sosial dari pertumbuhan penduduk yang pesat ialah meningkatnya kemiskinan, kriminalitas dan angka pengangguran.
- Dampak sosial dari pertumbuhan penduduk yang pesat ialah meningkatnya kemiskinan, kriminalitas dan angka pengangguran.
- Dampak kepadatan populasi insan terhadap lingkungan ialah timbulnya banyak sekali macam pencemaran.
- Pencemaran ialah masuknya atau dimasukkannya materi berbahaya ke dalam substansi air, udara atau tanah. Beberapa pencemaran yang terjadi contohnya pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah.
- Pencemaran air sanggup disebabkan oleh limbah buangan pabrik, deterjen, pupuk dan pestisida. Pencemaran air menjadikan kandungan jumlah oksigen dalam air akan menurun, sehingga sanggup menjadikan kematian organisme yang hidup di dalamnya.
- Pencemaran udara sanggup disebabkan oleh asap kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna, asap rokok atau asap cerobong pabrik. Usaha insan dalam mengatasi pencemaran udara ialah menyarankan pabrik yang mengeluarkan asap menciptakan cerobong asap yang tinggi,agar gas pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin, lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman, serta melaksanakan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara.
- Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah menyerupai plastik, kaca, dan kaleng.
- Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk memudahkan proses daur ulang materi buangan tersebut. Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi laba bagi kehidupan manusia. Beberapa materi limbah yang masih sanggup didaur ulang atau dimanfaatkan kembali menyerupai plastik, karet ban, dan kertas.
Tidak ada komentar untuk "Faktor Penyebab Dan Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia"
Posting Komentar