Pola Lantai Gerak Tari
Pada ketika menari, penari kadang bergerak ke kiri, ke kanan, maju, mundur, atau bergerak membentuk lingkaran. Jika digambarkan, seperti ada satu garis imajiner yang dilalui penari selama menyajikan satu tarian.
Garis imajiner juga sanggup digambarkan dengan melihat gugusan para penari dalam memperagakan tarian. Para penari sanggup membentuk gugusan garis lurus, lengkung, segitiga, atau lingkaran. Bentuk gugusan garis sanggup berubah-ubah selama penari menampilkan sebuah tarian. Garis imajiner yang dilalui oleh penari ketika melaksanakan gerak tari disebut referensi lantai. Pola lantai merupakan garis imajiner yang dibentuk oleh gugusan penari kelompok.
Secara umum, referensi lantai berupa garis lurus atau garis lengkung. Bentuk referensi garis lurus sanggup dikembangkan menjadi aneka macam referensi lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima. Penari dengan membentuk referensi lantai lurus pada tari Lengger di tempat Banyumas Jawa Tengah, Tari Piring dari Sumbar, dan Tari Saman dari NAD.
Bentuk referensi garis lengkung sanggup dikembangkan menjadi aneka macam referensi lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang. Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan memakai referensi lantai garis melengkung> Contoh lainnya yaitu Tari Pendet dari Bali dan Tari Sekapur Sirih dari Bengkulu. Perhatikan gambargambar berikut.
Bentuk referensi lantai dari gerak yang dilalui penari
Tugas
Berdasarkan teks “Pola Lantai Gerak Tari” pada halaman 61-63, kerjakan kiprah berikut.
1. Tuliskan kembali pengertian referensi lantai memakai bahasamu sendiri. Usahakan supaya orang lain memahami dengan gampang ketika membaca tulisanmu. Gunakan kosakata baku.
Pola lantai merupakan garis imajiner yang dibentuk oleh gugusan penari kelompok.
2. Gambarlah referensi lantai yang terlihat dari gambar dua tarian pada teks tersebut.
Ayo Berlatih
Gerak tari tempat satu dengan tempat lain mempunyai aksara berbeda-beda. Tari Bali berkarakter lincah dengan rangkaian gerak patah-patah. Sebaliknya, tarian tempat Solo dan Yogyakarta cenderung berkarakter lembut dalam rangkaian gerak yang mengalir ibarat anutan air yang tenang.
Garis imajiner juga sanggup digambarkan dengan melihat gugusan para penari dalam memperagakan tarian. Para penari sanggup membentuk gugusan garis lurus, lengkung, segitiga, atau lingkaran. Bentuk gugusan garis sanggup berubah-ubah selama penari menampilkan sebuah tarian. Garis imajiner yang dilalui oleh penari ketika melaksanakan gerak tari disebut referensi lantai. Pola lantai merupakan garis imajiner yang dibentuk oleh gugusan penari kelompok.
Secara umum, referensi lantai berupa garis lurus atau garis lengkung. Bentuk referensi garis lurus sanggup dikembangkan menjadi aneka macam referensi lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima. Penari dengan membentuk referensi lantai lurus pada tari Lengger di tempat Banyumas Jawa Tengah, Tari Piring dari Sumbar, dan Tari Saman dari NAD.
Bentuk referensi garis lengkung sanggup dikembangkan menjadi aneka macam referensi lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang. Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan memakai referensi lantai garis melengkung> Contoh lainnya yaitu Tari Pendet dari Bali dan Tari Sekapur Sirih dari Bengkulu. Perhatikan gambargambar berikut.
Bentuk referensi lantai dari gerak yang dilalui penari
Tugas
Berdasarkan teks “Pola Lantai Gerak Tari” pada halaman 61-63, kerjakan kiprah berikut.
1. Tuliskan kembali pengertian referensi lantai memakai bahasamu sendiri. Usahakan supaya orang lain memahami dengan gampang ketika membaca tulisanmu. Gunakan kosakata baku.
Pola lantai merupakan garis imajiner yang dibentuk oleh gugusan penari kelompok.
2. Gambarlah referensi lantai yang terlihat dari gambar dua tarian pada teks tersebut.
Ayo Berlatih
- Lihatlah sebuah video tari kreasi daerah.
- Perhatikan gerakan dan referensi lantai penari dalam menyajikan tarian.
- Tirukan 5 gerakan dari tarian tersebut. Berlatihlah melaksanakan gerakangerakan tari tersebut sampai sanggup meragakan dengan benar.
- Buatlah referensi lantai sesuai dengan gerakan yang dipelajari.
Gerak tari tempat satu dengan tempat lain mempunyai aksara berbeda-beda. Tari Bali berkarakter lincah dengan rangkaian gerak patah-patah. Sebaliknya, tarian tempat Solo dan Yogyakarta cenderung berkarakter lembut dalam rangkaian gerak yang mengalir ibarat anutan air yang tenang.
Tidak ada komentar untuk "Pola Lantai Gerak Tari"
Posting Komentar