Iklan Layanan Masyarakat Keragaman Sebagai Modal Pembangunan Bangsa

Organisasi P3A terdiri atas para petani yang memakai irigasi sebagai modal kerjanya. Para petani tersebut sanggup berupa petani pemilik sawah petani penggarap sawah, pemilik bak ikan yang memperoleh air dari jaringan irigasi serta petani pemakai air irigasi lainnya.

Keragaman yang terdapat dalam organisasi ini menjadi kekuatan tersendiri bagi organisasi tersebut terutama ketika menghadapi problem yang berkaitan dengan irigasi. Sebagaimana yang tertera dalam bacaan tersebut bahwa, “ Organisasi ini menjadi wadah bertemunya petani untuk saling bertukar pikiran, curah pendapat serta menciptakan keputusan-keputusan guna memecahkan permasalahan yang dihadapi bersama oleh petani, baik yang sanggup dipecahkan sendiri maupun yang memerlukan pertolongan dari luar.”

Keberagaman yang dimiliki oleh organisasi ini justru memperkuat keberadaan organisasi tersebut, terutama dalam menghadapi problem atau tantangan-tantangan baru.

Ayo Mencoba
Isilah peta pikiran berikut ini dengan memilih siapa saja yang bertanggung jawab memilih dan mengerjakan setiap bab yang dimaksud. Mulailah untuk memilih judul, karakter, serta rancangan naskah dalam bentuk iklan layanan masyarakat.

Hal yang Dibutuhkan dalam Iklan Layanan Masyarakat
Jumlah pemeran	:	Empat Orang
Judul iklan	:	Keragaman sebagai Modal Pembangunan Bangsa
Naskah iklan	:	Adegan 1 : Empat orang siswa sedang berada di taman sekolah ketika istirahat. Mereka sedang berbincang wacana aktivitas yang akan mereka rencanakan untuk mengisi aktivitas pentas seni di sekolahnya. Siswa 1 : "Apa planning kalian untuk aktivitas pentas seni di sekolah Minggu depan?" Siswa 2 : "Kalau saya sih inginnya menampilkan tarian dari Jawa Tengah. Karena saya berasal dari Semarang." Siswa 3 : "Yah...aku gimana dong, saya kan dari Bandung dan tidak sanggup menari tari Jawa..." Siswa 4 : "Bagaimana dong jadinya. Sulit kayaknya menampilkan tarian dari Jawa nih.." Siswa  2 :"Jangan  bingung, nanti saya yang akan mengajari kalian tarian dari Jawa. Bagaimana, setuju?" Siswa 1 : "Aku sih baiklah sekali. Bagaimana jikalau latihannya nanti jam empat sore?" Siswa 2 dan 3 :"Setuju ! (bersamaan) Mereka berempat pun membubarkan diri dan masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran menyerupai biasanya. Waktu berlalu dan hingga pada ketika pulang sekolah. Mereka pulang ke rumah masing-masing. Adegan 2 Tampak Siswa 2 sedang duduk di teras rumahnya menunggu teman-teman yang akan berlatih menari.. Beberapa ketika kemudian 3 orang temanya pun datang. Siswa 2 : "Akhirnya tiba juga. Ayoo pribadi masuk ke dalam!? (mereka berempat masuk ke dalam rumah) Siswa 1 :"Wah sudah siap latihan nih, Ayoo dong ajarin saya tari Jawa !" Siswa 2 : "Tenang saja. Yuk kita mulai, kalian ikuti gerakanku dari belakang ya!" Mereka pun asyik latihan tari bahu-membahu dengan suasana riang dan gembira. Adegan 3 Selesai latihan mereka berempat berbincang-bincang di teras rumah. Siswa 3 : "Ternyata mempelajari tari Jawa tidak sesulit yang saya bayangkan sebelumnya." Siswa 4 : Iya...aku juga. Ternyata gerakannya mudah." Siswa 1 : "Itulah keberagaman budaya bangsa kita. Berbeda itu indah dan berbeda itu biasa." Siswa 2 : "Perbedaan asal suku yang ada diantara kita bukan penghalang untuk saling mengenal budaya masing-masing." Siswa 1,2,3, dan 4 : (bersamaan sampil mengepalkan tangan) "Berbeda itu Indah. Yesss !!!" Mereka pun kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan besar hati dan gembira.
Karakter tokoh	:	Siswa 1 : Berasal dari Jakarta Siswa 2 : Brasal dari Jawa Tengah SIsswa 3 : Berasal dari Bandung, Jawa Barat Siswa 4 : Bersasal dari Sumatera Selatan

Sketsa gambar menurut naskah
Dalam pembuatan iklan di sebuah media elektronik, diharapkan alat bantu yang dinamakan storyboard. Storyboard berbentuk bagan gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah.

Dengan pertolongan storyboard, kita sanggup memberikan inspirasi dongeng dengan gampang kepada orang lain. Hal ini sangat penting supaya setiap pihak yang berperan dalam pembuatan iklan mempunyai pengertian yang sama dengan apa yang kita hendaki.